Di bawah ini terdapat daftar gangguan
kesehatan yang sering kita temui diderita sahabat atau kerabat dekat,
bahkan mungkin oleh diri kita sendiri. Secara medis tradisional kita
akan berpikir bahwa penyakit-penyakit ini disebabkan oleh faktor makanan
atau kurangnya olah raga. Tetapi berbagai penemuan terbaru di bidang
kesehatan tidur telah menemukan bahwa gangguan pada saat tidur bisa
menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya ini. Gangguan yang sepele namun
kurang mendapat perhatian semestinya di masyarakat Indonesia. Apa itu?
Mendengkur!
Dimana-mana kita temui pendengkur. Yang
gemuk, kurus, pria, wanita, anak-anak atau orang lanjut usia. Karena
memang diderita oleh 1 dari 5 orang di Amerika menurut data Young dan
Peppard, di Indonesia? Kita belum memiliki datanya secara pasti. Tapi
yang pasti, amat banyak. Banyak bukan
berarti normal. Dan juga tidak
semua mendengkur itu berbahaya lho.
Mendengkur dan rasa kantuk berlebihan merupakan dua gejala utama dari sleep apnea. Sleep apnea yang artinya henti nafas saat tidur, dapat berdampak langsung pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Sleep apnea terjadi ketika
otot-otot saluran nafas melemas saat tidur. Akibatnya jalan nafas
menyempit hingga menyumbat akibatnya tidak ada udara yang dapat lewat.
Episode henti nafas bisa terjadi selama 10 detik sampai lebih dari satu
menit. Karena sesak, otak akan terbangun sejenak untuk menarik nafas,
tanpa disadari penderitanya. Akibatnya proses tidur jadi
terpotong-potong dan si penderita pun akan merasa selalu mengantuk
sepanjang hari. Henti nafas bisa terjadi ratusan kali semalamnya.
Periode henti nafas ini menyebabkan perubahan drastis pada kadar oksigen dan tekanan darah seseorang. Jika sleep apnea
dibiarkan, tubuh Anda akan terus terbebani dan akhirnya bisa berujung
pada banyak penyakit. Berikut adalah 8 risiko kesehatan yang berhubungan
dengan sleep apnea:
Tekanan darah tinggi.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa sleep apnea adalah salah satu penyebab utama dari hipertensi. Peningkatan tekanan darah berkaitan langsung dengan derajat keparahan sleep apnea. Semakin parah derajat sleep apnea, semakin berat juga peningkatan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah juga bisa
dialami oleh anak-anak yang menderita sleep apnea. Sejak tahun 2003
lewat dokumen JNC 7, Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sudah memasukan sleep apnea sebagai salah satu penyebab utama dari hipertensi. Sejak saat itu, penanganan sleep apnea sudah termasuk dalam tata laksana hipertensi.
Penyakit jantung.
Sleep apnea yang tidak dirawat
merupakan salah satu faktor risiko untuk menderita penyakit jantung.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Amerika pada tahun
2005. Sleep apnea meningkatkan resiko denyut jantung yang
tidak beraturan, penyakit jantung koroner, serangan jantung dan penyakit
jantung kongestif. Sebuah penelitian di tahun 2006 yang diungkapkan
dalam Journal of the American College of Cardiology menyebutkan bahwa
sleep apnea bahkan mempengaruhi bentuk jantung seseorang. Jantung
penderita sleep apnea membengkak dan menebal dindingnya di satu sisi, serta berkurang kemampuan memompanya.
Stroke.
Sleep apnea meningkatkan resiko
seseorang untuk terserang stroke (penyebab kematian nomor 3 di Amerika
tahun 2005.) Peningkatan kekentalan darah pada penderita sleep apnea menjadi penyebab utama meningkatnya risiko stroke.
Kerusakan otak.
Penelitian di jurnal Sleep tahun 2008
memberikan gambaran pencitraan otak yang membuktikan kerusakan permanen
pada otak penderita sleep apnea. Kerusakan terjadi pada bagian otak yang mengontrol ingatan, emosi dan tekanan darah.
Depresi.
Riset menunjukkan bahwa depresi sering terjadi pada penderita sleep apnea. Bahkan sleep apnea
ringan saja sudah meningkatkan resiko terkena depresi. Peningkatan
risiko depresi akan naik seiring dengan peningkatan derajat keparahan
henti nafas yang dialami.
Diabetes.
Sleep apnea akan mengganggu
metabolisme hingga tubuh tidak mentoleransi glukosa dan juga resisten
terhadap insulin. Diabetes tipe 2, juga salah satu penyebab kematian
utama, terjadi ketika badan tidak dapat memanfaatkan insulin secara
efektif. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa sleep apnea amat
mungkin menjadi penyebab terjadinya diabetes. Di bulan Juni 2008
International Diabetes Federation sudah mengeluarkan buku panduan agar
semua tenaga kesehatan di seluruh dunia memperhatikan kemungkinan sleep apnea pada pasien diabetes ini.
Kegemukan.
Obesitas, pada ras kaukasia (Eropa) menjadi resiko utama sleep apnea. Tapi tidak demikian pada ras Asia yang memiliki struktur rahang lebih sempit dan leher yang pendek. Masalahnya, sleep apnea akan
meningkatkan berat badan seseorang. Gangguan metabolisme akibat proses
tidur yang terpotong-potong menyebabkan perubahan hormon-hormon yang
mengontrol nafsu makan. Rasa kantuk yang diakibatkan juga menyebabkan
penderitanya jadi malas berolah raga.
Kematian.
Dua penelitan di jurnal Sleep di tahun 2008 menunjukkan bahwa penderita sleep apnea mempunyai
risiko kematian lebih tinggi dibanding yang tidak mendengkur. Risiko
akan meningkat bersamaan dengan peningkatan derajat keparahan henti
nafas. Apalagi jika sleep apnea dibiarkan saja! Sementara kematian
akibat kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas pun harus
diperhatikan. Di Inggris, pemerintah setempat akan menahan sementara SIM
penderita sleep apnea, sampai proses perawatan dilakukan.
Penanganan sleep apnea diawali
dengan pemeriksaan tidur di laboratorium tidur. Pemeriksaan tidur yang
seksama akan membedakan dengkuran biasa atau dengkuran dengan sleep apnea.
Kita pun bisa mendapatkan derajat keparahan dan karakter henti nafas
seseorang. Sementara akibatnya pada gelombang otak tidur dan kerja
jantung saat tidur pun turut dianalisa.
Perawatan sleep apnea dapat dilakukan lewat beberapa alternatif. Diantaranya pembedahan, continuous positive airway pressure
(CPAP) ataupun dental appliances. Sementara ini, baku emas perawatan
adalah dengan menggunakan CPAP, dengan tingkat keberhasilan yang amat
tinggi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan CPAP akan
mengurangi risiko seseorang untuk menderita penyakit-penyakit berbahaya
yang telah disebutkan tadi.re-post : M Ardian Afifudin / Prodistik x-d
sumber : http://herbalunggul.com/artikel/8-gangguan-kesehatan-akibat-mendengkur/
0 komentar:
Posting Komentar